Museum Barli
Museum Barli adalah sebuah museum yang terletak di Jl. Prof. Dr. Sutami No. 91, Sukarasa, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat.[1][2] Museum ini didedikasikan untuk mengenang dan memamerkan hasil karya pelukis Barli Sasmitawinata.[3] Museum ini didirikan pada tahun 1990 dan diresmikan pada Oktober 1992 oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi pada waktu itu.[4] Awalnya museum ini tidak dibuka untuk umum.[3] Namun, saat ini museum dapat dikunjungi oleh siapa saja.[2][3] Museum ini juga menjadi tempat dari berbagai kegiatan seni seperti pameran karya seni rupa, penjualan karya, diskusi dan sarasehan, pelatihan studio keramik dan lukis.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Barli adalah sosok yang terus mengembangkan dunia seni di Bandung dan nasional. Kecintaannya pada seni sejak zaman Belanda, periode pembangunan, hingga sekarang membuatnya selalu berpikir agar seni dapat terus berjaya dan dinikmati.[5]
Bandung memiliki peran penting dalam perjalanan seni Barli. Banyak seniman di Kota Kembang yang menjadi pelukis pemandangan yang dikenal dengan Hindia Indah. Namun, pada masa itu Bandung hanya memiliki sedikit gedung kesenian, di antaranya Gedung Rumentang Siang dan Gedung YPK. Barli, yang lahir pada 18 Maret 1921, mulai mempertanyakan banyak hal terkait status Bandung yang dikenal sebagai kota seni.[5]
Dari permenungannya, Barli akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah galeri seni yang bisa menjadi sumber informasi dan wadah kesenian bagi para pelukis, penyelenggara pameran, dan pendidikan seni. Bersama istrinya, Atikah, Barli membangun Museum Barli di tanah miliknya. Ia mulai mengumpulkan karya-karya seni yang diharapkan dapat berguna dan dikenang sepanjang masa.[5]
Atikah berharap museum ini dapat menjadi wadah seluas-luasnya bagi Barli untuk berkreasi dan melakukan aktivitas seni rupa. Namun, sebulan sebelum museum ini selesai dibangun, Atikah meninggal dunia pada 11 Juli 1991. Tepat satu bulan kemudian, pada 11 Agustus 1991, Museum Barli tuntas dibangun. Barli menandatangani prasasti yang menyatakan bahwa museum ini dipersembahkan untuk istrinya, Atikah binti Basari.[5]
Koleksi
[sunting | sunting sumber]Museum Barli terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama atau lantai bawah tanah adalah tempat kafe yang juga berfungsi untuk menghasilkan pendapatan bagi kelangsungan museum. Dari lantai ini, pengunjung diajak naik ke lantai dua dan tiga yang berisi berbagai karya seni menarik.[1]
Di lantai dua, pengunjung akan menemukan ruangan yang penuh dengan karya lukis yang kaya akan imajinasi. Setiap sudut ruangan dipenuhi lukisan yang dibuat oleh siswa sekolah dasar hingga mahasiswa. Di luar ruangan juga terdapat lukisan abstrak karya Aditya Priyagana serta karya anak-anak Sekolah Bumi. Di samping itu, terdapat koleksi buku dan mainan dari tahun 1990 hingga 2000-an.[1]
Selanjutnya, di lantai tiga, terdapat kumpulan lukisan bernilai tinggi ciptaan Barli. Barli menggunakan berbagai macam alat dan bahan dalam melukis, seperti pisau, krayon, cat air, arang, hingga cermin. Cermin digunakan Barli untuk melukis dirinya sendiri.[1]
Setiap karya memiliki filosofinya sendiri. Salah satu karya Barli adalah lukisan gunung kapur di Padalarang tahun 1960-an, yang menunjukkan perbandingan antara tinggi gunung kapur dengan tinggi manusia. Kini, gunung itu hanya tinggal sejarah karena telah habis dieksploitasi. Ada juga lukisan orang Bali yang memiliki ilmu kebal, yang membuatnya tidak terluka oleh tusukan pisau. Karya-karya ini tidak hanya bernilai tinggi karena visualnya yang indah, tetapi juga karena filosofi yang terkandung di dalamnya.[1]
Terdapat ruangan sang maestro yang di dalam ruangan ini terdapat profil Barli, dengan berbagai karya yang telah diciptakannya, koleksi foto, serta berbagai penghargaan yang telah diterimanya. Namun, ada peraturan penting yang harus diingat ketika memasuki ruangan ini, yaitu tidak diizinkan untuk mengambil foto dari karya-karya tersebut dalam jarak yang terlalu dekat.[6]
Arsitektur museum
[sunting | sunting sumber]Gedung yang didesain mirip bangunan museum di Rotterdam ini dibangun di atas tanah seluas 840 meter persegi dengan luas bangunan 1.200 meter persegi. Tata ruang museum dirancang untuk memanfaatkan efek sinar matahari sebagai penerangan utama di siang hari serta sirkulasi udara tanpa pendingin ruangan. Bangunan tiga lantai ini dibuat untuk menampung ruang koleksi lukisan, seminar, workshop, pertemuan umum, dan kegiatan lainnya. Barli menghibahkan 100 lukisan untuk museum ini sebagai karya yang tidak diperjualbelikan.[5]
Program khusus
[sunting | sunting sumber]Museum Barli sering dikunjungi oleh siswa-siswa sekolah dasar, baik dari Bandung maupun luar Bandung, dan juga mahasiswa. Untuk menambah daya tarik, museum ini mengadakan program melukis bersama yang diajarkan oleh cucu Barli. Program berbayar ini memberikan pelatihan kepada peserta sebelum mereka menyumbangkan karya mereka ke Museum Barli.[1]
Selain itu, program Sekolah Bumi yang kini dilanjutkan oleh cucu Barli, merupakan program pendidikan untuk anak-anak kurang mampu. Tujuan dari program ini adalah untuk menjalin rasa kebersamaan di antara anak-anak kurang mampu. Cucu Barli, biasanya mengundang mereka ke museum atau mengunjungi mereka secara langsung. Anak-anak ini dibimbing untuk melakukan aktivitas positif, khususnya dalam seni, seperti menggambar. Dengan cara ini, diharapkan melalui seni dapat tercipta kepedulian dan kasih sayang di antara mereka.[1]
Informasi kunjungan
[sunting | sunting sumber]Museum ini dapat dikunjungi setiap hari, selasa sampai minggu mulai pukul 09.00-17.00.[7]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g Lorena, Ayu. "Museum Barli yang Merawat Seni". BandungBergerak.id. Diakses tanggal 2024-05-19.
- ^ a b c "Museum Barli-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat". www.disparbud.jabarprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-06. Diakses tanggal 2020-06-06.
- ^ a b c "Museum Barli". Info Pikiran Rakyat. 2016-01-21. Diakses tanggal 2020-06-06.
- ^ "Museum Barli". asosiasimuseumindonesia.org. Diakses tanggal 2019-09-08.
- ^ a b c d e AyoBandung.Com, Redaksi. "Museum Barli, Museum Seni Rupa Pertama di Kota Bandung - Ayo Bandung". Museum Barli, Museum Seni Rupa Pertama di Kota Bandung - Ayo Bandung. Diakses tanggal 2024-05-19.
- ^ "Museum Barli". Tribunnewswiki.com. Diakses tanggal 2024-05-19.
- ^ "Museum Barli".